Berita terkini di sosmed berita akan berlangsungnya gempa besar dan tsunami pada 20 Desember 2022 sampai 23 Desember 2023, ini Informasi Hoaks atau betulan? Ini keterangan BMKG.
Tidak cuma gempa besar, yang Trending di Sosmed ialah berita dari tengah Desember 2022 sampai Januari 2023, akan umum terjadi gempa atau musibah alam di Indonesia.
"Prediksi gempa dan tsunami besar terjadi di antara 20 Desember 2022 sd 23 Januari 2023. Titik peristiwa belumlah diketahui krn ada 18 titik kekuatan, sama sesuai BMKG. Semua wilayah siaga. Dan berdoa mudah-mudahan Allah swt membuat perlindungan kita dr bencana dan malapetaka. Perkokoh IRON DOME," begitu cerita yang bersebaran di sosmed.
Apakah benar berita itu? Informasi Hoaks atau memang bisa terjadi?
Tenang, berikut keterangan Kepala Sisi Humas BMKG (Tubuh Meteorologi Klimatologi Geofisika) Akhmad Taufan Maulana.
"Dasarnya tidak terang," tegas Taufan diambil dari Kompas.com, Sabtu (17/2022).
Ia menjelaskan tidak ada tehnologi di dunia yang sanggup meramalkan dengan tepat berlangsungnya gempa.
Terhitung juga, lokasi, tanggal, menit, atau detik berlangsungnya gempa.
Tetapi BMKG mengingati Indonesia memang ada di wilayah lurus aktif gempa bumi.
"Hingga potensi-potensi itu memungkinkannya untuk terjadi. Kesiagaan, persiapan, sampai mitigasi kebencanaan terang benar-benar dibutuhkan. Silahkan berbenah dalam semua faktor," tegasnya.
Awalnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hal serupa.
Ia sempat juga menjelaskan, berlangsungnya gempa sebagai proses fisis berbentuk patahan bebatuan kulit bumi.
Di suatu keadaan, bebatuan atau kulit bumi itu tidak sanggup meredam kembali dorongan hingga terjaga dan batu-batuan tidak dapat lentur lagi.
"Selanjutnya alami dislokasi dengan mendadak hingga terjadi patahan yang selanjutnya pancarkan gelombang seismik atau gelombang gempa," terang Daryono.
Dikutip dari Survey Geologi Amerika Serikat, usgs.gov, gempa bumi tidak bisa diprediksikan.
Ditulis jika, baik USGS atau periset lain, tidak dapat memperkirakan gempa besar.
"Kami tidak paham triknya (meramalkan gempa), dan kami tidak mengharap untuk ketahui triknya kapan saja di periode kedepan," catat USGS.
Periset USGS cuma bisa hitung kemungkinan jika gempa bumi yang berarti bisa terjadi di tempat tertentu dalam beberapa range tahun tertentu.
Menurut USGS, ada tiga factor yang penting jadi perhatian saat sebelum melaunching perkiraan gempa, yaitu tanggal dan waktu, lokasi, dan besarannya atau magnitudo.
Tetapi, ke-3 hal itu susah dibaca mendekati gempa terjadi. Beberapa dasawarsa lalu, sistem perkiraan semacam itu pernah diaplikasikan di China.
Namun, gempa bumi besar malah tiba tanpa didului rangkaian gempa kecil. USGS pada akhirnya memusatkan usahanya pada mitigasi bahaya gempa bumi periode panjang dan dengan menolong tingkatkan keamanan susunan, dibanding coba capai perkiraan periode pendek.
sumber : kalteng.tribunnews.com